“Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat
daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek
maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhori)
Beberapa bulan yang lalu ( tepatnya Desember 2014) saya
mengajukan pengunduran diri dari tempat saya bekerja, 8 tahun adalah waktu yang
cukup lama saya bergabung di perusahaan tersebut. banyak suka maupun duka yang
saya alami, banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil, baik dari sisi teknis
maupun non teknis. banyak guru yang saya dapatkan di perusahaan itu yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu.
selama saya bekerja di perusahaan tersebut banyak terjadi
hal-hal yang menjadikan pro dan kontra yang harus di selesaikan secara
bersama-sama, terutama bagaimana cara meningkatkan kinerja angotanya masing2
agar pekerjaan bisa cepat terselesaikan dengan budget yang minimum namun bisa
menghasilkan profit yang maksimum, itulah Bisnis.
Namun itu semua tidak boleh dilakukan dengan semena-mena
atau bahasa kasarnya dengan menggunakan segala cara agar cepat mendapatkan
banyak keuntungan, "BERKAH" jangan sampai diabaikan, meskipun sedikit
tapi kita bisa merasakan kecukupan, dalam pepatah jawa mengatakan " Sithik
tapi berkah " lebih diutamakan ketimbang banyak yang kita dapat tapi
kita selalu tidak merasa cukup. manusia bila diukur dari sisi materi akan
mempunyai tingkatan kecukupan yang berbeda - beda, keegoisan individu ( nafsu ) yang
menurut saya penyebab faktor ketidak puasan akan hal ini. kondisi ini bisa juga
diperparah lagi jika individu tersebut " Tidak Terima" dengan
apa yang orang lain dapatkan. Iri & Dengki adalah penyakit manusia yang ada
didalam hati, banyak aspek yang timbul dari penyakit ini, dan tidak ada satupun
hal yang bersifat baik efek yang timbul dari penyakit hati ini. penyakit hati
ini tidak bisa disembuhkan dengan metode medis apalagi dengan metode herbal.
Iman adalah satu satunya obat untuk penyakit hati ini. dengan Iman kita
bisa mengetahui batasan-batasan mana yang harus kita jalani, banyak rambu-rambu
disitu yang akan membawa kita mengarahkan kita kepada keselamatan. keselamatan
baik di dunia maupun diakhirat kelak.
Ulasan lebih lanjut tentang penyakit hati bisa dibaca pada
link tautan dibawah.
“Di dalam hati mereka
ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan mereka akan
mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan“. (QS. Al-Baqarah:
10)
Kembali ke laptop
Alasan paling mendasar pada saat itu adalah
bahwa pada saat saya masuk ke perusahaan itu dengan baik-baik dengan harapan
bisa ikut serta memajukan kondisi serta kualitas perusahaan menjadi lebih baik,
dan bisa meningkatkan taraf hidup keluarga saya. dan pada saat saya mengajukan
pengunduran diri pun juga mesti dalam kondisi baik pula, dengan harapan pada
suatu saat nanti saya main ke kantor perusahaan itu tidak ada perasaan yang
menyebabkan orang lain memandang dengan sebelah mata terhadap saya, bahkan jangan sampai sampai menutup hidung dengan kedatangan saya, selain itu
juga untuk menjaga hubungan baik yang selama ini sudah kita bangun bersama,
bahkan dengan hubungan baik yang ada selama ini saya masih bisa sharing ilmu,
supplier, sampai vendor untuk kebutuhan di tempat kerja saya yang baru.
banyak masukan dari teman2 hingga saya
tetap memutuskan untuk "Resign", semua masukan ini saya anggap hal
yang bersifat membangun bagi diri saya khususnya, namun dengan berbagai
pertimbangan karena pekerjaan ditempat baru saya lebih dibutuhkan, akhirnya
saya tetap memutuskan untuk Resign.
saat sebelum saya resmi mengundurkan
diri, terlebih dulu saya menentukan dan mempersiapkan siapa orang bakal
menggantika posisi saya (PLT) kepada seluruh jajaran project saat itu, dan
selanjutnya dari Projectlah yang akan mengusulkan kepada management untuk
menentukan apakah PIC PLT ini akan dilanjutkan atau ada PIC pengganti sesuai
keinginan Management, hingga pada saatnya nanti secara resmi perusahaan
mengeluarkan SK pengangkatannya. jika dalam demokrasi politik PLT ini berlaku
sampai ada PEMILU berikutnya, dalam hal serah terima pekerjaan yang saya emban
sebelumnya, koordinasi pun masih berlangsung hingga saat ini. apa-apa yang
menyangkut masalah pekerjaan saya dulu kita share secara bertahab sesuai
kondisi yang berlaku.
Resign akan mempunyai arti yang berbeda
dalam kepemimpinan pemerintahan, jika pada saat pleno digelar banyak interupsi
masukan yang juga sudah Dia anggap sebagai kritik yang membangun, namun
sang pemimpin tetap memilih untuk resign. ada tanda tanya besar dibalik
semua ini, bisa saja karena ketidakmampuan atau tidak ada niat (kemauan)
untuk merubah pola serta gaya kepemimpinan yang sebelumnya kepada apa yang
menjadi kemauan atau aspirasi dari rakyat yang dipimpinnya.
sebagai contoh
dalam pleno di akhir sesi lain-lain
(%@(*&%#)&&*&@#%(*(*#@*Y(%#@* .... dst
terimakasih atas saran serta kritiknya "ini merupakan saran serta kritik bersifat membangun bagi
saya khususnya". adalah cambuk bagi saya pada khususnya untuk bisa lebih baik lagi.
artinya dengan kritik dan saran tersebut setidaknya bisa dijadikan rambu-rambu untuk memperbaiki kualitas
kepemimpinannya kedepan, bukan sudah menerima kritik dan saran tapi lebih memilih melepaskan tanggung jawab dan amanah yang sudah di emban.
menurut saya akan lebih gentle jika kapasitas sebagai pemimpin selalu siap dengan menerima segala kritik dan saran dari rakyatnya dan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mewujudkan apa-apa yang sudah menjadi kemauan dari rakyat yang dipimpinnya ketimbang melepaskan diri dari apa-apa yang sudah di amanahkan kepadanya hanya karena mendapatkan kritikan dari rakyat yang dipimpinnya. namun itu semua kembali ke diri masing-masing.
demikian apa yang bisa saya ungkapkan, doa dan harapan saya
semoga saya disini dan pengganti saya disana bisa menyelesaikan tugas
masing-masing agar sesuai dengan apa yg diharapkan.
mohon maaf jika pendapat saya ini masih banyak kesalahan baik dalam penulisan maupun pengartiannya.
Link refferensi:
http://www.suara-islam.com/read/index/9081/Mengenal-Penyakit-Hati
http://media-islam.or.id/2009/10/08/penyakit-hati-sombong-iri-dan-dengki-dan-cara-mengobatinya/
https://anurachman.wordpress.com/2009/04/28/penyakit-hati-dan-penangkalnya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar