Rabu, 11 Maret 2015

TIDUR SETELAH TERBANGUN


“Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhori)

Beberapa bulan yang lalu ( tepatnya Desember 2014) saya mengajukan pengunduran diri dari tempat saya bekerja, 8 tahun adalah waktu yang cukup lama saya bergabung di perusahaan tersebut. banyak suka maupun duka yang saya alami, banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil, baik dari sisi teknis maupun non teknis. banyak guru yang saya dapatkan di perusahaan itu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
selama saya bekerja di perusahaan tersebut banyak terjadi hal-hal yang menjadikan pro dan kontra yang harus di selesaikan secara bersama-sama, terutama bagaimana cara meningkatkan kinerja angotanya masing2 agar pekerjaan bisa cepat terselesaikan dengan budget yang minimum namun bisa menghasilkan profit yang maksimum, itulah Bisnis.
Namun itu semua tidak boleh dilakukan dengan semena-mena atau bahasa kasarnya dengan menggunakan segala cara agar cepat mendapatkan banyak keuntungan, "BERKAH" jangan sampai diabaikan, meskipun sedikit tapi kita bisa merasakan kecukupan, dalam pepatah jawa mengatakan " Sithik tapi berkah "  lebih diutamakan ketimbang banyak yang kita dapat tapi kita selalu tidak merasa cukup. manusia bila diukur dari sisi materi akan mempunyai tingkatan kecukupan yang berbeda - beda, keegoisan individu ( nafsu ) yang menurut saya penyebab faktor ketidak puasan akan hal ini. kondisi ini bisa juga diperparah lagi jika individu tersebut  " Tidak Terima" dengan apa yang orang lain dapatkan. Iri & Dengki adalah penyakit manusia yang ada didalam hati, banyak aspek yang timbul dari penyakit ini, dan tidak ada satupun hal yang bersifat baik efek yang timbul dari penyakit hati ini. penyakit hati ini tidak bisa disembuhkan dengan metode medis apalagi dengan metode herbal.  Iman adalah satu satunya obat untuk penyakit hati ini. dengan Iman kita bisa mengetahui batasan-batasan mana yang harus kita jalani, banyak rambu-rambu disitu yang akan membawa kita mengarahkan kita kepada keselamatan. keselamatan baik di dunia maupun diakhirat kelak.
Ulasan lebih lanjut tentang penyakit hati bisa dibaca pada link tautan dibawah.


“Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan“. (QS. Al-Baqarah: 10)

Kembali ke laptop
Alasan paling mendasar pada saat itu adalah bahwa pada saat saya masuk ke perusahaan itu dengan baik-baik dengan harapan bisa ikut serta memajukan kondisi serta kualitas perusahaan menjadi lebih baik, dan bisa meningkatkan taraf hidup keluarga saya. dan pada saat saya mengajukan pengunduran diri pun juga mesti dalam kondisi baik pula, dengan harapan pada suatu saat nanti saya main ke kantor perusahaan itu tidak ada perasaan yang menyebabkan orang lain memandang dengan sebelah mata terhadap saya, bahkan jangan sampai sampai menutup hidung dengan kedatangan saya, selain itu juga untuk menjaga hubungan baik yang selama ini sudah kita bangun bersama, bahkan dengan hubungan baik yang ada selama ini saya masih bisa sharing ilmu, supplier, sampai vendor untuk kebutuhan di tempat kerja saya yang baru.
banyak masukan dari teman2 hingga saya tetap memutuskan untuk "Resign", semua masukan ini saya anggap hal yang bersifat membangun bagi diri saya khususnya, namun dengan berbagai pertimbangan karena pekerjaan ditempat baru saya lebih dibutuhkan, akhirnya saya tetap memutuskan untuk Resign. 
saat sebelum saya resmi  mengundurkan diri, terlebih dulu saya menentukan dan mempersiapkan siapa orang bakal menggantika posisi saya (PLT) kepada seluruh jajaran project saat itu, dan selanjutnya dari Projectlah yang akan mengusulkan kepada management untuk menentukan apakah PIC PLT ini akan dilanjutkan atau ada PIC pengganti sesuai keinginan Management, hingga pada saatnya nanti secara resmi perusahaan mengeluarkan SK pengangkatannya. jika dalam demokrasi politik PLT ini berlaku sampai ada PEMILU berikutnya, dalam hal serah terima pekerjaan yang saya emban sebelumnya, koordinasi pun masih berlangsung hingga saat ini. apa-apa yang menyangkut masalah pekerjaan saya dulu kita share secara bertahab sesuai kondisi yang berlaku.
Resign akan mempunyai arti yang berbeda dalam kepemimpinan pemerintahan, jika pada saat pleno digelar banyak interupsi masukan yang juga sudah Dia anggap sebagai kritik yang membangun, namun sang pemimpin tetap memilih untuk resign. ada tanda tanya besar dibalik semua ini, bisa saja karena ketidakmampuan atau tidak ada niat (kemauan) untuk merubah pola serta gaya kepemimpinan yang sebelumnya kepada apa yang menjadi kemauan atau aspirasi dari rakyat yang dipimpinnya. 

sebagai contoh 
dalam pleno di akhir sesi lain-lain
(%@(*&%#)&&*&@#%(*(*#@*Y(%#@* .... dst 

terimakasih atas saran serta kritiknya "ini merupakan saran serta kritik bersifat membangun bagi saya khususnya". adalah cambuk bagi saya pada khususnya untuk bisa lebih baik lagi.
artinya dengan kritik dan saran tersebut setidaknya bisa dijadikan rambu-rambu untuk memperbaiki kualitas kepemimpinannya kedepan, bukan sudah menerima kritik dan saran tapi lebih memilih melepaskan tanggung jawab dan amanah yang sudah di emban.


menurut saya akan lebih gentle jika kapasitas sebagai pemimpin selalu siap dengan menerima segala kritik dan saran dari rakyatnya dan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mewujudkan apa-apa yang sudah menjadi kemauan dari rakyat yang dipimpinnya ketimbang melepaskan diri dari apa-apa yang sudah di amanahkan kepadanya hanya karena mendapatkan kritikan dari rakyat yang dipimpinnya. namun itu semua kembali ke diri masing-masing.

demikian apa yang bisa saya ungkapkan, doa dan harapan saya semoga saya disini dan pengganti saya disana bisa menyelesaikan tugas masing-masing agar sesuai dengan apa yg diharapkan. 
mohon maaf jika pendapat saya ini masih banyak kesalahan baik dalam penulisan maupun pengartiannya.



Link refferensi:
http://www.suara-islam.com/read/index/9081/Mengenal-Penyakit-Hati
http://media-islam.or.id/2009/10/08/penyakit-hati-sombong-iri-dan-dengki-dan-cara-mengobatinya/
https://anurachman.wordpress.com/2009/04/28/penyakit-hati-dan-penangkalnya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar